penjadwalan proses pada cpu
MAKALAH SISTEM OPERASI

PENJADWALAN PROSES PADA CPU
Disusun
oleh:
Myura
Adellya (14117327)
2KA10
UNIVESITAS GUNADARMA
2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
sistem
operasi pada komputer adalah perangkat lunak
komputer atau software yang bertugas untuk melakukan kontrol dan manajemen
perangkat keras dan juga operasi-operasi dasar sistem, termasuk menjalankan
software aplikasi seperti program-program pengolah data yang bisa digunakan
untuk mempermudah kegiatan manusia. Dalam sistem operasi juga terdapat
penjadwalan proses atau urutan kerja pada sistem komputer.
Oleh karna itu makalah ini akan membahas tentang penjadwalan
proses pada komputer yang termasuk ke dalam bagian dari pada sistem operasi.
Penjadalan proses akan memutuskan proses apa yang berjalan dan kapan atau
selama apa proses tersebut akan berlangsung pada komputer.
1.2
Tujuan
Pembaca
diharapkan dapat memahami konsep dasar penjadwalan pada CPU, memahami kriteria
yang diperlukan untuk penjadwalan CPU, serta algoritema penjadwalan algoritma
CPU
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Dasar Penjadwalan Proses
Penjadwalan
adalah fungsi dasar dari sistem operasi semua resources komputer dijadwalkan
sebelum digunakan. Pada sistem komputer terdapat beberapa bentuk penjadwalan:
admission (pintu masuk ke sistem ), memori, dan CPU scheduler. Penjadwalan
CPU adalah pemilihan proses dari Ready Queue untuk dapat dieksekusi.
Penjadwalan CPU didasarkan pada sistem operasi yang menggunakan prinsip
Multi-programming. Kita mengenal istilah multiprograming, yang bertujuan
untuk memaksimalkan penggunaan CPU dengan cara mengatur alokasi waktu yang
digunakan oleh CPU, sehingga proses berjalan sepanjang waktu dan memperkecil
waktu idle. Akibatnya sistem operasi dapat membuat komputer lebih produktif.
Oleh karena itu perlu adanya penjadwalan proses-proses yang ada pada sistem.
Penjadwalan
CPU adalah suatu proses pengaturan atau penjadwalan proses-proses yang ada di
dalam komputer. Dimana proses-proses tersebut berjalan dalam pola yang disebut
Siklus Burst yang akan dijelaskan pada bab ini. Penjadwalan CPU
secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu PenjadwalanPreemptive dan
Penjadwalan Non Preemptive. kriteria yang baik bagi suatu konsep
penjadwalan dan penjelasan mengenai dispatcher, yaitu suatu
komponen yang turut terlibat dalam penjadwalan. Penjadwalan sangat penting
dalam menentukan performance sebuah komputer karena mengatur
alokasi resource dari CPU untuk menjalankan proses-proses di dalam
komputer. Penjadwalan CPU merupakan suatu konsep dasar dari multiprograming,
karena dengan adanya penjadwalan dari CPU itu sendiri maka proses-proses
tersebut akan mendapatkan alokasi resource dari CPU.
CPU Scheduler
Pada saat CPU
menganggur, maka sistem operasi yang harus menyeleksi proses-proses yang ada di
memori utama(rady queue),untuk di eksekusi dan mengalokasikan CPU untuk salah
satu dari proses tersebut,Seleksi semacam ini di sebut dengan short term
scheduler(CPU scheduler).
1
Apabila proses berpindah dari keadaan ruuning ke waiting
2
Apabila proses berpindah dari keadaan ruuning ke ready
3
Apabila proses berpindah dari keadaan waiting ke ready
4
Apabila proses berhenti
Dispatcher
Dispatcher
adalah suatu modul yang akan memberikan kontrol pada CPU terhadap penyelesaian
proses yang di lakukan selama short-term scheduling.
2.2 Kriteria Penjadwalan
a)
Adil (fairness) Adalah proses-proses yang diperlakukan sama, yaitu
mendapat jatah waktu pemroses yang sama dan tak ada proses yang tak kebagian
layanan pemroses sehingga mengalami kekurangan waktu.
b) Efisiensi (eficiency) Efisiensi atau
utilisasi pemroses dihitung dengan perbandingan (rasio) waktu sibuk pemroses.
c) Waktu tanggap (response time) Waktu tanggap
berbeda untuk :
1.
Sistem interaktif Didefinisikan sebagai waktu yang dihabiskan dari saat
karakter terakhir dari perintah dimasukkan atau transaksi sampai hasil pertama
muncul di layar. Waktu tanggap ini disebut terminal response time.
2.
Sistem waktu nyata Didefinisikan sebagai waktu dari saat kejadian (internal
atau eksternal) sampai instruksi pertama rutin layanan yang dimaksud
dieksekusi, disebut event response time.
d) Turn around time
Turn
around time adalah waktu yang dihabiskan dari saat program atau job mulai masuk
ke sistem sampai proses diselesaikan sistem. Waktu yang dimaksud adalah waktu
yang dihabiskan di dalam sistem, diekspresikan sebagai penjumlah waktu eksekusi
(waktu pelayanan job) dan waktu menunggu, yaitu : Turn arround time = waktu
eksekusi + waktu menunggu.
e)
Throughput
Throughput adalah jumlah kerja yang dapat diselesaikan
dalam satu unit waktu. Cara untuk mengekspresikan throughput adalah dengan
jumlah job pemakai yang dapat dieksekusi dalam satu unit/interval waktu.
2.3 Tipe Penjadwalan
Terdapat 3 tipe penjadwal berada secara
bersama-sama pada sistem operasi yang kompleks, yaitu:
1.
Penjadwal jangka pendek (short term scheduller) Modul Training TOT : Sistem
Operasi Halaman : 48 Bertugas menjadwalkan alokasi pemroses di antara
proses-proses ready di memori utama. Penjadwalan dijalankan setiap terjadi
pengalihan proses untuk memilih proses berikutnya yang harus dijalankan.
2.
Penjadwal jangka menengah (medium term scheduller) Setelah eksekusi selama
suatu waktu, proses mungkin menunda sebuah eksekusi karena membuat permintaan
layanan masukan/keluaran atau memanggil suatu system call. Proses-proses
tertunda tidak dapat membuat suatu kemajuan menuju selesai sampai
kondisi-kondisi yang menyebabkan tertunda dihilangkan. Agar ruang memori dapat
bermanfaat, maka proses dipindah dari memori utama ke memori sekunder agar
tersedia ruang untuk proses-proses lain. Kapasitas memori utama terbatas untuk
sejumlah proses aktif. Aktivitas pemindahan proses yang tertunda dari memori
utama ke memori sekunder disebut swapping. Proses-proses mempunyai kepentingan
kecil saat itu sebagai proses yang tertunda. Tetapi, begitu kondisi yang
membuatnya tertunda hilang dan proses dimasukkan kembali ke memori utama dan
ready.
3.
Penjadwal jangka panjang (long term scheduller) Penjadwal ini bekerja terhadap
antrian batch dan memilih batch berikutnya yang harus dieksekusi. Batch
biasanya adalah proses-proses dengan penggunaan sumber daya yang intensif
(yaitu waktu pemroses, memori, perangkat masukan/keluaran), program-program ini
berprioritas rendah, digunakan sebagai pengisi (agar pemroses sibuk) selama
periode aktivitas job-job interaktif rendah.

Bagan 1:tipe penjadwalan
2.4 Strategi Penjadwalan
Terdapat dua strategi
penjadwalan, yaitu :
1. Penjadwalan nonpreemptive (run to
completion) Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses tidak dapat
diambil alih oleh proses lain sampai proses itu selesai.
2. Penjadwalan
preemptive Proses diberi jatah waktu oleh pemroses, maka pemroses dapat diambil
alih proses lain, sehingga proses disela sebelum selesai dan harus dilanjutkan
menunggu jatah waktu pemroses tiba kembali pada proses itu. Berguna pada sistem
dimana proses-proses yang mendapat perhatian/tanggapan pemroses secara cepat,
misalnya :
a) Pada
sistem realtime, kehilangan interupsi (tidak layani segera) dapat berakibat
fatal.
b) Pada
sistem interaktif, agar dapat menjamin waktu tanggap yang memadai. Penjadwalan
secara preemptive baik tetapi harus dibayar mahal. Peralihan proses memerlukan
overhead (banyak tabel yang dikelola). Supaya efektif, banyak proses harus
berada di memori utama sehingga proses-proses tersebut dapat segera running
begitu diperlukan. Menyimpan banyak proses tak running benar-benar di memori
utama merupakan suatu overhead tersendiri.

2.5 Algoritma Penjadwalan
2.5.1
Algoritma Preemtive
A. Round Robin (RR)
Merupakan :
>> Penjadwalan yang paling tua, sederhana,
adil,banyak digunakan algoritmanya dan mudah diimplementasikan.
>>Penjadwalan ini bukan dipreempt oleh proses
lain tetapi oleh penjadwal berdasarkan lama waktu berjalannya proses (preempt
by time).
>> Penjadwalan tanpa prioritas.
>> Berasumsi bahwa semua proses memiliki
kepentingan yang sama, sehingga tidak ada prioritas tertentu.
Semua proses
dianggap penting sehingga diberi sejumlah waktu oleh pemroses yang disebut kwanta
(quantum) atau time slice dimana proses itu berjalan. Jika proses masih running
sampai akhir quantum, maka CPU akan mempreempt proses itu dan memberikannya ke
proses lain. Penjadwal membutuhkannya dengan memelihara daftar proses dari
runnable. Ketika quantum habis untuk satu proses tertentu, maka proses tersebut
akan diletakkan diakhir daftar (list), seperti nampak dalam gambar berikut ini
:

B. Priority Schedulling
(PS)
Adalah tiap proses
diberi prioritas dan proses yang berprioritas tertinggi mendapat jatah waktu
lebih dulu (running). Berasumsi bahwa masing-masing proses memiliki prioritas
tertentu, sehingga akan dilaksanakan berdasar prioritas yang dimilikinya.
Ilustrasi yang dapat memperjelas prioritas tersebut adalah dalam komputer
militer, dimana proses dari jendral berprioritas 100, proses dari kolonel 90,
mayor berprioritas 80, kapten berprioritas 70, letnan berprioritas 60 dan
seterusnya. Dalam UNIX perintah untuk mengubah prioritas menggunakan perintah
nice.
Pemberian prioritas
diberikan secara :
a.
Statis (static priorities) Berarti
prioritas tidak berubah.
Keunggulan
:
-Mudah
diimplementasikan.
-Mempunyai overhead relatif kecil.
Kelemahan
:
-Tidak
tanggap terhadap perubahan lingkungan yang mungkin menghendaki , penyesuaian
prioritas.
b.
Dinamis (dynamic priorities) Merupakan
mekanisme untuk menanggapi perubahan lingkungan sistem beroperasi. Prioritas
awal yang diberikan ke proses mungkin hanya berumur pendek setelah disesuaikan
ke nilai yang lebih tepat sesuai lingkungan.
Kelemahan
:
-Implementasi
mekanisme prioritas dinamis lebih kompleks dan mempunyai overhead lebih besar.
-Overhead
in diimbangi dengan peningkatan daya tanggap sistem.

C.
Multiple Feedback Queues (MFQ) Merupakan :
-
Penjadwalan berprioritas dinamis Penjadwalan ini untuk mencegah (mengurangi)
banyaknya swapping dengan proses-proses yang sangat banyak menggunakan pemroses
(karena menyelesaikan tugasnya memakan waktu lama) diberi jatah waktu (jumlah
kwanta) lebih banyak dalam satu waktu. Penjadwalan ini juga menghendaki
kelas-kelas prioritas bagi proses-proses yang ada. Kelas tertinggi berjalan
selama satu kwanta, kelas berikutnya berjalan selama dua kwanta, kelas
berikutnya berjalan empat kwanta, dan seterusnya. Ketentuan yang berlaku adalah
sebagai berikut :
-
Jalankan proses pada kelas tertinggi.
-
Jika proses menggunakan seluruh kwanta yang dialokasikan, maka diturunkan kelas
prioritasnya.
-
Proses yang masuk untuk pertama kali ke sistem langsung diberi kelas tertinggi.
Mekanisme ini mencegah proses yang perlu berjalan lama swapping berkali-kali
dan mencegah proses-proses interaktif yang singkat harus menunggu lama.
D. Shortest Remaining
First (SRF)
Merupakan
:
-
Penjadwalan berprioritas.dinamis.
-
Adalah preemptive untuk timesharing
-
Melengkapi SJF Pada SRF, proses dengan sisa waktu jalan diestimasi terendah
dijalankan, termasuk proses-proses yang baru tiba.
-
Pada SJF, begitu proses dieksekusi, proses dijalankan sampai selesai. ˛ Pada
SRF, proses yang sedang berjalan (running) dapat diambil alih proses baru dengan
sisa waktu jalan yang diestimasi lebih rendah.
Kelemahan
:
-
Mempunyai overhead lebih besar dibanding SJF. SRF perlu penyimpanan waktu
layanan yang telah dihabiskan job dan kadang-kadang harus menangani peralihan.
-
Tibanya proses-proses kecil akan segera dijalankan.
-
Job-job lebih lama berarti dengan lama dan variasi waktu tunggu lebih lama
dibanding pada SJF.
SRF
perlu menyimpan waktu layanan yang telah dihabiskan , menambah overhead. Secara
teoritis, SRF memberi waktu tunggu minimum tetapi karena overhead peralihan,
maka pada situasi tertentu SFJ bisa memberi kinerja lebih baik dibanding SRF.
E. Guaranteed
Scheduloing (GS) Penjadwalan ini memberikan janji yang
realistis (memberi daya pemroses yang sama) untuk membuat dan menyesuaikan
performance adalah jika ada N pemakai, sehingga setiap proses (pemakai) akan
mendapatkan 1/N dari daya pemroses CPU. Untuk mewujudkannya, sistem harus
selalu menyimpan informasi tentang jumlah waktu CPU untuk semua proses sejak
login dan juga berapa lama pemakai sedang login. Kemudian jumlah waktu CPU,
yaitu waktu mulai login dibagi dengan n, sehingga lebih mudah menghitung rasio
waktu CPU. Karena jumlah waktu pemroses tiap pemakai dapat diketahui, maka
dapat dihitung rasio antara waktu pemroses yang sesungguhnya harus diperoleh,
yaitu 1/N waktu pemroses seluruhnya dan waktu pemroses yang telah diperuntukkan
proses itu.
2.5.1 Algoritma
Nonpreemptive
A. First In First Out
(FIFO) Merupakan Penjadwalan tidak berprioritas. FIFO adalah
penjadwalan paling sederhana, yaitu Proses-proses diberi jatah waktu pemroses
berdasarkan waktu kedatangan dan pada saat proses mendapat jatah waktu
pemroses, proses dijalankan sampai selesai.
B. Shortest Job
First (SJF) Penjadwalan ini mengasumsikan waktu
jalan proses sampai selesai diketahui sebelumnya. Mekanismenya adalah
menjadwalkan proses dengan waktu jalan terpendek lebih dulu sampai selesai,
sehingga memberikan efisiensi yang tinggi dan turn around time rendah dan
penjadwalannya tak berprioritas.
Contoh : Terdapat empat
proses (job) yaitu A,B,C,D dengan waktu jalannya masing-masing adalah 8,4,4 dan
4 menit. Apabila proses-proses tersebut dijalankan, maka turn around time untuk
A adalah 8 menit, untuk B adalah 12, untuk C adalah 16 dan untuk D adalah 20.
Untuk menghitung rata-rata turn around time seluruh proses adalah dengan
menggunakan rumus : ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4 Dengan menggunakan rumus, maka
dapat dihitung turn around time-nya sebagai berikut (belum memperhatikan
shortest job first, lihat gambar a) :
= ( 4a + 3b + 2c + 1d )
/ 4
= ( 4x8 + 3x4 + 2x4 +
1x4 ) / 4
= ( 32 + 12 + 8 + 4 ) /
4
= 56 / 4
= 14 menit
Apabila
keempat proses tersebut menggunakan penjadwalan shortest job fisrt (lihat
gambar b), maka turn around time untuk B adalah 4, untuk C adalah 8, untuk D adalah 12 dan untuk A adalah 20,
sehingga rata-rata turn around timenya adalah sebagai berikut :
= ( 4a + 3b + 2c + 1d ) / 4
= ( 4x4 + 3x4 + 2x4 + 1x8 ) / 4
= ( 16 + 12 + 8 + 8 ) / 4
= 44 / 4
= 11 menit

C. Highest
Ratio Next (HRN)
Merupakan strategi penjadwalan
dengan prioritas proses tidak hanya merupakan fungsi waktu layanan tetapi juga
jumlah waktu tunggu proses. Begitu proses mendapat jatah pemroses, proses
berjalan sampai selesai. Prioritas dinamis HRN dihitung berdasarkan rumus :
Prioritas
= (waktu tunggu + waktu layanan ) / waktu layanan
Karena waktu layanan muncul sebagai
pembagi, maka job lebih pendek berprioritas lebih baik, karena waktu tunggu
sebagai pembilang maka proses yang telah menunggu lebih lama juga mempunyai kesempatan
lebih bagus. Disebut HRN, karena waktu tunggu ditambah waktu layanan adalah
waktu tanggap, yang berarti waktu tanggap tertinggi yang harus dilayani.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Penjadwalan proses
yaitu kumpulan kebijaksanaan dari mekanisme sistem operasi yang berkaitan
dengan urutan kerja yang di lakukan oleh sistem komputer.Pada sistem komputer
terdapat beberapa bentuk penjadwalan : admission (pintu masuk kesistem ),
memori, dan CPU scheduler. Penjadwalan CPU
menyangkut penentuan proses-proses yang ada dalam ready queue yang di
alokasikan pada CPU.
Comments
Post a Comment